Logo Kota Kediri |
Sumber Artikel : Wikipedia
Sumber Logo Vector : logovectorcdr.blogspot.com
Kota Kediri yaitu sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Kediri dengan luas wilayah 63,40 Km2 terbelah Sungai Brantas yang membujur dari selatan ke utara sepanjang 7 kilometer.
Kota Kediri merupakan satu-satunya kota di Jawa Timur yang memiliki 2 gunung yaitu : Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang.kota ini dinobatkan sebagai peringkat pertama Indonesia Most Recommended City for Investment pada tahun 2010 berdasarkan survey oleh SWA yang dibantu oleh Business Digest, unit bisnis riset grup SWA. Hal ini semakin menguatkan posisi Kota Kediri sebagai kota terbaik untuk berbisnis dan berinvestasi. Di kota ini jugalah, pabrik rokok kretek PT. Gudang Garam bangun dan berkembang.
Awal mula Kediri sebagai pemukiman perkotaan dimulai ketika Airlangga memindahkan sentra pemerintahan kerajaannya dari Kahuripan ke Dahanapura, berdasarkan Serat Calon Arang. Dahanapura ("Kota Api") selanjutnya lebih dikenal sebagai Daha. Sepeninggal Airlangga, wilayah Medang dibagi menjadi dua: Panjalu di barat dan Janggala di timur. Daha menjadi sentra pemerintahan Kerajaan Panjalu dan Kahuripan menjadi sentra pemerintahan Kerajaan Jenggala. Panjalu oleh penulis-penulis periode belakangan juga disebut sebagai Kerajaan Kadiri/Kediri, dengan wilayah kira-kira Kabupaten Kediri hingga Kabupaten Madiun sekarang.
Semenjak Kerajaan Tumapel (Singasari) menguat, ibukota Daha diserang dan kota ini menjadi kedudukan raja vazal, yang terus berlanjut hingga Majapahit, Demak, dan Mataram.
Kediri jatuh ke tangan VOC sebagai konsekuensi Geger Pecinan. Jawa Timur pada dikala itu dikuasai Cakraningrat IV, adipati Madura yang memihak VOC dan menginginkan bebasnya Madura dari Kasunanan Kartasura. Karena Cakraningrat IV keinginannya ditolak oleh VOC, ia memberontak. Pemberontakannya ini dikalahkan VOC, dibantu Pakubuwana II, sunan Kartasura. Sebagai pembayaran, Kediri menjadi bab yang dikuasai VOC. Kekuasaan Belanda atas Kediri terus berlangsung hingga Perang Kemerdekaan Indonesia.
Perkembangan Kota Kediri menjadi swapraja dimulai ketika diresmikannya Gemeente Kediri pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan Staasblad (Lembaran Negara) no. 148 tertanggal 1 Maret 1906. Gemeente ini menjadi daerah kedudukan Residen Kediri dengan sifat pemerintahan otonom terbatas dan memiliki Gemeente Raad ("Dewan Kota"/DPRD) sebanyak 13 orang, yang terdiri dari delapan orang golongan Eropa dan yang disamakan (Europeanen), empat orang Pribumi (Inlanders) dan satu orang Bangsa Timur Asing. Sebagai tambahan, berdasarkan Staasblad No. 173 tertanggal 13 Maret 1906 ditetapkan anggaran keuangan sebesar f. 15.240 dalam satu tahun. Baru semenjak tanggal 1 Nopember 1928 berdasarkan Stbl No. 498 tanggal 1 Januari 1928, Kota Kediri menjadi "Zelfstanding Gemeenteschap" ("kota swapraja" dengan menjadi otonomi penuh).
Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 menjadi salah satu titik rute gerilya Panglima Besar Jendral Sudirman.
Kediri pun mencatat sejarah yang kelam juga ketika masa Pemberontakan G30S PKI alasannya yaitu banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.
Kota Kediri merupakan satu-satunya kota di Jawa Timur yang memiliki 2 gunung yaitu : Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang.kota ini dinobatkan sebagai peringkat pertama Indonesia Most Recommended City for Investment pada tahun 2010 berdasarkan survey oleh SWA yang dibantu oleh Business Digest, unit bisnis riset grup SWA. Hal ini semakin menguatkan posisi Kota Kediri sebagai kota terbaik untuk berbisnis dan berinvestasi. Di kota ini jugalah, pabrik rokok kretek PT. Gudang Garam bangun dan berkembang.
Awal mula Kediri sebagai pemukiman perkotaan dimulai ketika Airlangga memindahkan sentra pemerintahan kerajaannya dari Kahuripan ke Dahanapura, berdasarkan Serat Calon Arang. Dahanapura ("Kota Api") selanjutnya lebih dikenal sebagai Daha. Sepeninggal Airlangga, wilayah Medang dibagi menjadi dua: Panjalu di barat dan Janggala di timur. Daha menjadi sentra pemerintahan Kerajaan Panjalu dan Kahuripan menjadi sentra pemerintahan Kerajaan Jenggala. Panjalu oleh penulis-penulis periode belakangan juga disebut sebagai Kerajaan Kadiri/Kediri, dengan wilayah kira-kira Kabupaten Kediri hingga Kabupaten Madiun sekarang.
Semenjak Kerajaan Tumapel (Singasari) menguat, ibukota Daha diserang dan kota ini menjadi kedudukan raja vazal, yang terus berlanjut hingga Majapahit, Demak, dan Mataram.
Kediri jatuh ke tangan VOC sebagai konsekuensi Geger Pecinan. Jawa Timur pada dikala itu dikuasai Cakraningrat IV, adipati Madura yang memihak VOC dan menginginkan bebasnya Madura dari Kasunanan Kartasura. Karena Cakraningrat IV keinginannya ditolak oleh VOC, ia memberontak. Pemberontakannya ini dikalahkan VOC, dibantu Pakubuwana II, sunan Kartasura. Sebagai pembayaran, Kediri menjadi bab yang dikuasai VOC. Kekuasaan Belanda atas Kediri terus berlangsung hingga Perang Kemerdekaan Indonesia.
Perkembangan Kota Kediri menjadi swapraja dimulai ketika diresmikannya Gemeente Kediri pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan Staasblad (Lembaran Negara) no. 148 tertanggal 1 Maret 1906. Gemeente ini menjadi daerah kedudukan Residen Kediri dengan sifat pemerintahan otonom terbatas dan memiliki Gemeente Raad ("Dewan Kota"/DPRD) sebanyak 13 orang, yang terdiri dari delapan orang golongan Eropa dan yang disamakan (Europeanen), empat orang Pribumi (Inlanders) dan satu orang Bangsa Timur Asing. Sebagai tambahan, berdasarkan Staasblad No. 173 tertanggal 13 Maret 1906 ditetapkan anggaran keuangan sebesar f. 15.240 dalam satu tahun. Baru semenjak tanggal 1 Nopember 1928 berdasarkan Stbl No. 498 tanggal 1 Januari 1928, Kota Kediri menjadi "Zelfstanding Gemeenteschap" ("kota swapraja" dengan menjadi otonomi penuh).
Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 menjadi salah satu titik rute gerilya Panglima Besar Jendral Sudirman.
Kediri pun mencatat sejarah yang kelam juga ketika masa Pemberontakan G30S PKI alasannya yaitu banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.
0 comments:
Post a Comment