Monday, September 23, 2019

Desain Logo Kota Binjai

Binjai yaitu salah satu kota (dahulu daerah tingkat II berstatus kotamadya) dalam wilayah provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Binjai terletak 22 km di sebelah barat ibukota provinsi Sumatera Utara, Medan. Sebelum berstatus kotamadya, Binjai yaitu ibukota Kabupaten Langkat yang lalu dipindahkan ke Stabat. Binjai berbatasan eksklusif dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara serta Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur dan selatan. Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang mencakup daerah Medan, Binjai dan Deli Serdang. Saat ini, Binjai dan Medan dihubungkan oleh jalan raya Lintas Sumatera yang menghubungkan antara Medan dan Banda Aceh. Oleh alasannya yaitu ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari provinsi Aceh.

Binjai semenjak usang dijuluki sebagai kota rambutan alasannya yaitu rambutan Binjai memang sangat terkenal. Bibit rambutan asal Binjai ini telah tersebar dan dibudidayakan di aneka macam tempat di Indonesia ibarat Blitar, Jawa Timur menjadi komoditi unggulan daerah tersebut.

Masih sangat sedikit sekali terungkapkan mengenai asal ajakan kota Binjai di masa silam, yang disebut sebagai sebuah kota yang terletak di antara Sungai Mencirim di sebelah timur dan Sungai Bingai di sebelah barat, terletak di antara dua kerajaan Melayu yaitu Kesultanan Deli dan Kerajaan Langkat.

Berdasarkan penuturan orang-orang renta yang yang kini sudah tiada yang diperkirakan mengetahui sejarah asal ajakan kota Binjai, baik yang dikisahkan atau yang diriwayatkan dalam aneka macam goresan pena yang pernah dijumpai, bahwa kota Binjai itu berasal dari sebuah kampung yang kecil terletak di pinggir Sungai Bingai, kira-kira di Kelurahan Pekan Binjai yang sekarang. Upacara etika dalam rangka pembukaan Kampung tersebut diadakan di bawah sebatang pohon Binjai (Mangifera caesia) yang rindang yang batangnya amat besar, tumbuh kokoh di pinggir Sungai Bingai yang bermuara ke Sungai Wampu, sungai yang cukup besar dan sanggup dilayari sampan-sampan besar yang berkayuh hingga jauh ke udik.

Di sekitar pohon Binjai yang besar itulah lalu dibangun beberapa rumah yang lama-kelamaan menjadi besar dan luas yang akibatnya menjelma bandar atau pelabuhan yang ramai didatangi oleh tongkang-tongkang yang tiba dari Stabat, Tanjung Pura dan juga dari Selat Malaka.

Kemudian nama pohon Binjai itulah yang akibatnya menempel menjadi nama kota Binjai. Konon pohon Binjai ini yaitu sebangsa pohon embacang dan istilahnya berasal dari bahasa Karo.
dikutip dari Wikipedia

0 comments:

Post a Comment

 

Resources

Travel

Labels